Artis cerai

Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Artis cerai



Artis cerai bagi selebritas atau kaum artis seharusnya bisa menjadi contoh bagi para penonton dan para penggemarnya. Namun sangat disayangkan, bahwa artis dari belahan bumi manapun banyak yang melakukan tindakan yang tidak baik untuk dicontoh.
Salah satunya adalah masalah perceraian. Banyak selebritas yang kawin-cerai sesuka hati tanpa memikirkan apa dampaknya bagi masyarakat yang menikmati berita atau informasi mengenai mereka. Kehidupan yang mewah dan dikenal banyak orang, sering kali membuat artis-artis sering menyepelekan hal-hal sebenarnya penting bagi banyak orang, seperti pernikahan. Mereka yang hidup dengan bergelimangan harta dan dikenal oleh banyak orang, membuat banyak artis berpikir jika mereka dapat dengan mudah menemukan pasangan. Perceraian pun mereka anggap sebagai salah satu hal yang sepele. Bahkan hanya disebabkan masalah sepele pun dengan gampangnya mereka meminta perceraian dari pasangannya.

Berbagai hal sepele bisa dijadikan alasan para artis meminta cerai, seperti masalah ekonimi, beda prinsip, campur tangan keluarga, orang ketiga dan lain sebagainya.Penyebab perceraian ini kemudian mereka umumkan lewat media , sehingga diketahui oleh publik. Dalam sekejap mereka pun bisa jadi semakin terkenal dengan kasus perceraian tersebut. Sepertinya ini yang membuat banyak artis senang kawin cerai kawin cerai.Tapi, kamu perlu tahu ni ada beberapa masalah sepele yang jadi alasan pasangan artis minta cerai. 

1. Masalah Ekonomi


Bagi sebagian besar selebritas, ekonomi mungkin menjadi alasan sepele yang jarang dipermasalahkan. Namun bagi pasangan Teuku Ryan dan Vira Yuniar, jarangnya mendapat job di layar televisi membuat mereka sempat mengalami masalah ekonomi. Kabarnya mereka sudah meninggalkan rumah di daerah Cianjur, Jakarta Selatan untuk dikontrakkan sejak tahun 2008 lalu. Dikabarkan rumah yang mereka miliki di kawasan Cianjur, Jakarta Selatan dikontrakan untuk menutupi masalah ekonomi tersebut. “Mereka memang sudah lama tinggal di sini (Cimanggis). Yang di sana (Ciganjur) dikontrakkan,” kata ayah Vira, Yuyun Suryani saat ditemui di kediamannya di Griya Cimanggis, Depok, Bogor, Jawa Barat, April 2008 lalu.

2. Orang Ketiga


Orang ketiga juga merupakan masalah paling umum yang sering menjadi alasan sepasang selebritas bercerai. Salah satu contohnya adalah Ahmad Dhani dan Maia Estiyanti yang bercerai karena orang ketiga. Di mana orang ketiga itu adalah rekan duet Maia Estiyanti sendiri, Mulan Jameela. Kini Ahmad Dhani dan Mulan memutuskan untuk menikah. Maia langsung menggugat cerai dengan Ahmad Dhani setelah ia mengetahui bahwa Dhani menikah sirih dengan Mulan. Bahkan selang beberapa lama Mulan diketahui telah melahirkan seorang bayi perempuan yang merupakan buah hasil dari cintanya bersama Dhani yang bernama Shafea. Kini Mulan dan Dhani sudah hidup bersama dengan anak perempuannya Shafea dan juga Al dan El. Sedangkan Dol memilih tinggal bersama Maia.

3. Campur Tangan Keluarga


Berita tentang perceraian artis yang terbaru datang dari pasangan Masayu Anastasia dan Lembu Wiworo. Kabarnya cekcok dalam rumah tangga mereka disebabkan oleh campur tangan keluarga. Dari luar, masyarakat mungkin melihat pernikahan Masayu dan Lembu terlihat baik-baik saja, harmonis dan tetap romantis. Tapi di balik semua itu, ternyata pasangan suami istri itu punya masalah yang sudah tidak bisa lagi diselesaikan dan membuat mereka bercerai saat usia pernikahan menginjak 7 tahun. Padahal, Masayu Anastasia dengan vokalis Lembu Wiworo Jati diketahui sebagai keluarga yang sempurna dan harmonis. Perkawinan mereka terlihat adem ayem. Tapi ternyata dibalik keharmonisan keduanya terdapat masalah yang tak bisa mereka atasi. Pernikahan yang sudah berjalan selama 7 tahun tersebut, ternyata harus berakhir dengan perceraian. Masayu diketahui menggugat cerai suaminya karena konflik yang mereka hadapi tak bisa diselesaikan juga. Masayu pun memutuskan untuk memilih jalan bercerai dengan suaminya, karena menurutnya ia tak bisa lagi bersama suaminya itu.

4. Beda Prinsip
Satu lagi alasan yang mungkin sering dipermasalahkan adalah beda prinsip. Contohnya seperti kasus perceraian antara Okan Kornelius dan Viviane. Nah, semoga kasus-kasus perceraian para selebritas itu bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Pasangan Okan Kornelius dan Viviane merupakan pasangan yang cukup mesra. Namun, kemesraan tersebut ternyata tak bertahan lama, saat Viviane menggugat cerai Okan. Banyak yang bertanya-tanya apa penyebab dari mereka bercerai. Akhirnya pengacara Viviane pun angkat bicara penyebab dari perceraikan klien nya. “Soal prinsip ya, kalau bersama akibatnya akan tak baik,” ucap Sandy Arifin, pengacara Viviane ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (12/03).

ARTIS CERAI STUDY KASUS Rieny Hassan

Dalam 10 hari terakhir ini, saya berkesempatan bertemu dengan beberapa artis dan juga presenter "papan atas" di rekaman beberapa program untuk tayangan TV. Dan karena topik perceraian di kalangan artis memang tampaknya hangat, tentu saja akhirnya kita pun berbicara mengenai hal ini. Yang membuat saya terperangah, bahkan sempat melompong, adalah ketika Erwin Parengkuan mengingatkan bahwa sebagian besar penggugat justru si perempuan! "Ada apa nih, Mbak?" begitu rata-rata pertanyaan mereka kepada saya.

KLIK - DetailMenjawab pertanyaan: "Bagaimana Anda menghayati peran dalam sebuah sinetron?" Mediana Hutomo yang tampak cerdas dan penuh percaya diri itu mengatakan bahwa saat dirias, ia mulai membayangkan bagaimana ia harus "berakting" di depan kamera. Dan sejalan dengan persiapan fisik yang terkait dengan kostum, suasana di lokasi dan selanjutnya, ia lalu siap ketika harus mulai action.

Tetapi, kalau untuk "masuk" terasa mulus, ketika syuting berakhir dan mestinya artis kembali menjadi dirinya sendiri, mulailah ada masalah.

Tak semudah menanggalkan kostum, apalagi kalau kita berada dalam sebuah peran untuk waktu lama, kejar tayang, dan syuting tak cuma satu sinetron! Maka, jangan heran bila di luar setting panggung, seorang artis biasanya bisa kita tebak, dari gaya berjalan, menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, atau dari derai tawanya, sekali pun kita di belakangnya! Lalu, orang awam biasanya berkomentar: "Ah, namanya juga artis!"

Rupanya, memisahkan kehidupan keseharian yang mestinya disikapi dengan meletakkan diri dalam setting kehidupan yang normal-normal saja, juga susah. Taruhlah, si artis sebenarnya ingin sekali tidak dikenal orang, bisa belanja ke pasar becek dengan leluasa, biasanya lingkungan tidak mau "melepaskan" sosok yang biasanya cuma ia lihat di layar TV dan berlalu begitu saja di depannya. Ada yang sampai biru dicubiti orang, bahkan diajak ngobrol, cari tustel untuk berfoto dan seterusnya. Semua ini menyebabkan banyak privasi yang harus dikorbankan, dan pada gilirannya, lalu membatasi pula ruang geraknya!

Sahabat saya, Didi Petet, pernah menelepon saya dengan kecemasan tinggi, ketika kami sama-sama ada di Medan. Rupanya, mobil penjemput terlambat datang dan ia mulai panik, karena orang-orang yang mengenali dirinya (artis yang ini sangat rendah hati, tak pernah mengatakan "penggemar saya," dan selalu menyebut fans-nya dengan "orang yang mengenali wajah saya") makin lama makin banyak mengelilinginya, mulai colek-colek, tarik-tarik dan seterusnya. Sesuatu yang pasti tak akan pernah terjadi pada kita yang bukan selebritis, walau terlambat dijemput 2 jam sekali pun!

Kalau seorang artis lalu "lupa" memisahkan kehidupan keseharian yang wajar-wajar saja seperti kehidupan orang biasa dengan gemerlap selebritis yang penuh puja-puji serta sorotan yang tak henti dari khalayak, tentunya ia jadi punya kebutuhan besar untuk diperhatikan orang, menjadi pusat perhatian, dan sebaliknya, kurang sekali kebutuhannya untuk memahami orang lain, peka terhadap kebutuhan orang (wong selalu dibutuhkan, kok?) dan apalagi, mengagumi orang lain, bukan?

CERAI, BAGIAN GAYA HIDUP 

Pelan tetapi pasti, kebutuhan seorang selebritis tentu menjadi berbeda dengan orang awam. Terbiasa disorot, bila ini terkait dengan sosok yang paham benar apa artinya menjadi terkenal, biasanya membuahkan pernyataan: "Yah, risiko pekerjaan deh, banyak sekali kehidupan kita yang diincar untuk jadi komoditi publik," begitu kata Dewi Yull dengan bijaknya.

Tetapi, Desy Ratnasari pernah dengan nada kesal mengatakan: "Rumah tangga sama dengan sebuah pemerintahan, yang ada aturan-aturan yang disepakati dan hal-hal yang pelakunya tak ingin ini menjadi konsumsi publik. Lagipula, saya membiayai rumah tangga sendiri, kok, jadi saya berhak mengaturnya dan mengatakan apa yang ingin saya katakan dan sebaliknya." Tegas sekali, dan ini pastilah merupakan buah dari kekesalan akibat selalu "dikuntit" dengan rasa ingin tahu yang besar guna memenuhi kebutuhan infotainment yang, masya Allah, tiada hari tanpa tayangan tentang kehidupan selebritis.

Kalau ada pernyataan yang mengatakan bahwa karena yang cerai adalah selebritis maka itu menjadi sorotan, sementara orang awam juga banyak yang menikah, memang tak ada data penunjang untuk membenarkan atau membantahnya. Tetapi, kalau kita ikuti berita perceraian atau perpisahan di kalangan selebritis, mudah sekali kita menyebut daftar yang (cukup) panjang di kurun waktu beberapa bulan terakhir ini saja.

Yang menumbuhkan keprihatinan sebenarnya ada 2 hal. Pertama, ada sebuah persepsi keliru di kalangan masyarakat. Menjadi selebritis biasanya lekat dengan pemuasan mimpi duniawi kita. Rumah bagus, mobil mewah, pakaian gemerlapan, banyak teman dan kehidupan yang glamor. Tanyalah anak-anak yang berangkat remaja, pasti dari 5 anak, paling sedikit 3 mengatakan ingin menjadi entah artis, presenter, penyanyi, yang semuanya dekat dengan gambaran di atas!

Lalu, bagaimana kalau cerai juga dianggap bagian identik dari hidup yang didambakan ini? Bukankah perkawinan lalu akan menjadi sebuah dari sekian banyak rangkaian peristiwa hidup saja? Maka, mudahnya mengatakan cerai dan kemudian melakukannya, bisa-bisa juga dianggap sebagai bagian dari apa yang perlu ditiru dari kalangan selebritis.

Yang kedua, untuk para selebritis sendiri, beban sosial (kalau beban moral kok rasanya muluk-muluk) yang timbul dari predikat menjanda, yang mestinya juga bisa berfungsi sebagai REM untuk tidak mudah-mudah amat memutuskan bercerai, lalu tidak terasa berat lagi. "Ah, semua teman juga begitu kok? Malah kalau nggak begitu, bukan selebritis dong namanya?"

Pada posisi di mana sebagian masyarakat justru berkiblat pada para seleb ini, akan lebih baik kalau hal-hal positif yang lekat dengan kehidupan para seleb, juga memasukkan unsur kelangsungan perkawinan, sebagai salah satu "jati diri" sang seleb! Bukan sebaliknya, kalau seleb mestinya gampang dong kawin-cerai.

Sumber:
http://citizen6.liputan6.com/
http://terselubungi.com/
http://nostalgia.tabloidnova.com/

Posting Komentar

1 Komentar

  1. The 1xbet Casino - Vie Casino
    The 1xbet 1xbet Casino is an online casino that allows you to 메리트카지노 play online slots, table games, keno, bingo and video poker games. 온라인카지노 The casino is licensed and regulated

    BalasHapus